Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah
1. Orifice: plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga harganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian headnya tinggi dan kapasitas pengukuran rendah
2. Nosel : pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa, maupun pada plenum seperti pada gambar 4. 2.
3. Venturi : dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh ketentuan sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya juga tinggi, serta kerugian headnya rendah. Gambar dan karakteristik masing-masing alat tersebut ditampilkan pada gambar 4.3.
4. Elemen Aliran Laminer ( LFE )
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluan yang diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang penuh (fully developed).
4.1.3. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara lain : Float meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter, magnetik flow meter, ultrasonic flowmeter.
Float meter memiliki bagian yang terapung dengan bentuk bola atau kerucut. Bagian ini akan begerak ke atas atau ke bawah akibat gaya dari aliran fluida, sampai tercapai keseimbangan antara gaya seret dan gaya apung. Float meter atau rotameter dapat dilihat pada gambar 4. 4.
Turbin flowmeter mempunyai sudu gerak yang dapat bergerak dengan bebas sehingga laju rotasinya sebanding dengan laju aliran volume aliran. Kecepatan rotasinya diindera oleh sensor magnetik ataupun sensor frekuensi modulasi yang dipasang diluar medan aliran. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida yang korosif dan yang beracun. Turbin flowmeter dapat dilihat pada gambar 4.5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar